Bioteknologi
Dengan Menggunakan Mikroorganisme
Chotimahwati, 10 Agustus 2019
Era bioteknologi yang pertama kali di muka bumi adalah berkembangnya teknik fermentasi. Teknik fermentasi merupakan penerapan bioteknologi konvensional di masyarakat Pada umumnya bioteknologi menggunakan mikroorganisme karena dapat
tumbuh dengan cepat, mengandung protein yang cukup tinggi, dapat menggunakan
produk-produk sisa sebagai substratnya misalnya dari limbah dapat menghasilkan
produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh enzim
organisme itu sendiri. Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme dapat
menghasilkan makanan dan minuman, penghasil obat, pembasmi hama tanaman,
pengolah limbah, pemisah logam dari bijih logam.
1. Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan dan Minuman
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan
minuman. Ingatlah kembali pelajaran Metabolisme, proses fermentasi merupakan
perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi
produk organik yang lebih sederhana. Mengapa mikroorganisme dijadikan sebagai
sumber makanan? Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua
kali lipat dan juga massa mikroba minimal mengandung 40% protein dan memiliki
kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai
berikut.
a.
Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol.
Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis
fibuligera, Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi.
Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih,
kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas
yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan
menggunakan cara antara lain:
a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan;
c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus);
d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun);
e memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan
brem, baik untuk diminum atau untuk kue.
b.
Pembuatan Tempe
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan
yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati
yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp.
Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna
menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan
kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika
yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. Tempe :melawan
radikal bebas, menghambat proses penuaan dan
mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).
Tempe
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh kapang tempe, protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe
menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai.
Dibandingkan
dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara
kimiawi dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut,
asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta
skor proteinnya
c.
Pembuatan Oncom
Pernahkan
Anda makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat.
Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur
Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye
yang merupakan pewarna alami. Oncom hitam difermentasi oleh Rhizopus
oligosporus sedangkan oncom merah oleh Neurospora sitophila. Neurospora menghambat
pertumbuhan A. flavus dan A.
parasiticus
Neurospora
dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses
fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas
kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
d.
Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi
biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras
atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap
dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan
menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan
beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang
kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa,
sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam. Ada juga
kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama
proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya. Di Cina dan Asia Tenggara, berbahan
kedelai, tetapi di Jepang, USA dan Eropa, bahannya kedelai:gandum= 1:1
Dengan proses fermentasi, rasa
pahit dan berbagai antinutrisi dari kedelai dapat diatasi (inhibitor tripsin,
pemicu favisme, dan penyebab kembung) dengan perendaman dan perebusan
e.
Pembuatan Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.
Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan
Pediococcus. Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam
sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi
pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran yang
difermentasi atau sering dikenal dengan nama ‘acar’.
f.
Pembuatan Roti
Jika Anda makan roti atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti
atau donat itu sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini
dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Jika Anda
mempunyai kesempatan memperhatikan pembuatan roti atau donat, maka adonan
tepung akan mengembang. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan
menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,
sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan
tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini
dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi. Hasilnya seperti yang
Anda lihat roti akan berwarna kekuningan dan lembut, tetapi jika tidak
beruntung roti akan keras dan padat (bantat).
g.
Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang
diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan
Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam
susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan
maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses
pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin
untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu
yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim
tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak
menjadi asam amino.
Pada umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan
dalam proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan
pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin
tinggi sehingga cita rasanya makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan
sebagai keju sangat keras, keju cheddar, swiss sebagai keju keras yang berperan
Propioniobacterium sp., keju roqueorforti yang berperan Pennicilium reguerforti
sebagai keju setengah lunak, keju camemberti sebagai keju lunak yang berperan
Pennicilium camemberti.
h.
Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan
dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung
dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan
selama 4-6 jam pada suhu 38 C – 44 C atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada
masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt
berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang
diinginkan.
i. Minuman Berakohol
Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces. Minuman
yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang sudah
mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama
proses fermentasi. Pada proses pembuatan minuman ini sudah tidak diperlukan
tambahan gula lagi, apabila ingin menambah cita rasa dapat ditambahkan
buah-buahan dan gula secukupnya.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat karena buah
anggur mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan mengubah asam
malat menjadi asam laktat yang lemah dan proses ini disebut fermentasi
malolaktat sehingga hasil minumannya memiliki rasa yang lebih baik dan sedikit
asam. Bir sebenarnya merupakan produk yang berasal dari tepung biji padi-padian
yang difermentasi oleh ragi. Hanya ragi tersebut tidak bisa menggunakan tepung
itu secara langsung. Cara pembuatannya, yaitu biji padi-padian dibiarkan untuk
berkecambah terlebih dahulu, kemudian dikeringkan lalu digiling, hasilnya
disebut dengan malt yang berupa glukosa dan maltosa, dan proses perubahan
tersebut dinamakan dengan malting. Selanjutnya baru difermentasi oleh ragi
menjadi etanol dan karbondioksida.
j. Protein Sel Tunggal (PST)
Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat dan masalah penyediaan bahan
pangan yang semakin berkurang terasa adanya ketidakseimbangan antara hasil
pertanian dan kebutuhan, bahkan sumber protein yang belum mencapai sasaran
sehingga diperlukan cara baru melalui teknologi dengan hasil teknoprotein yang
dinamanakan Protein Sel Tunggal (PST).
Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme
misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme tersebut memiliki
protein yang beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Jika mikroorganisme
tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan
protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
K. Pewarna makanan
Jamur yang digunakan sebagai pewarna makanan alami adalam Monascus ruber yang digunakan sebagai pewarna merah. Orang awam biasanya mengenal jamur ini sebagai angkak. Sekarang angkak juga digunakan sebagai obat demam berdarah karena dapat meningkatkan jumlah trombosit.
2. Mikroorganisme Penghasil Obat
Mikroorganisme juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan,
misalnya digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
a.
Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat kimia hasil dari
mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme
lainnya. Pembuatan antibiotik ini harus dalam lingkungan steril agar terhindar
dari kontaminasi yang mungkin terjadi, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang
diinginkan dapat optimal dan menghasilkan produk yang optimal juga. Antibiotik
ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming yang diberi nama Penicilin
yang dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan menyerap makanan dari
lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat yang
disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh mikroorganisme lain.
Beberapa
kelompok dari antibiotik adalah sebagai berikut.
1) Penicilin
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel
bakteri sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila Anda sakit
disebabkan oleh bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotik ini tidak ada
gunanya.
Komponen utama penicilin adalah penisilin G yang dapat diubah menjadi
bentuk-bentuk lain. Penicilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga lebih
baik penicilin diberikan melalui suntikan. Ada juga jenis penicilin yang tidak
dipengaruhi oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau tablet.
2) Tetrasiklin
Perlu Anda ketahui tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Streptomycin
aureofaciens. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan
gigi yang sedang berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang memiliki
larutan yang sama dengan penicilin.
3) Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sefalosporin yang terbaru
sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin.
4) Eritromisin
Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin
atau dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penicilin.
b.
Vaksin
Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan vaksinasi terutama bagi anak-anak
yang masih kecil. Vaksin telah membantu dalam pencegahan serangan penyakit.
Vaksin berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin
pada umumnya dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar
aktif melawan mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin disentri, tetanus, dan
lain-lain.
3. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah penggunaan
mikroorganisme sebagai pengendali hayati dalam membasmi hama tanaman.
Pengendalian hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah
dan tanaman yaitu Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan menjadi
insektisida mikrobial, yang menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh
serangga, yaitu larva atau ulat serangga. Racun ini hanya efektif pada suasana basa, sehingga jika di semprotkan ke tanaman, maka tanaman ini aman dikonsumsi manusia karena lambung manusia bersifat asam. Bacillus thuringiensis sekarang ini dikembangkan dengan campuran
tertentu, dapat sebagai perekat dan langsung disemprotkan pada tanaman
pertanian. Bacillus thuringiensis juga digunakan untuk menghasilkan tanaman transgenik anti hama serangga.
4. Mikroorganisme yang Berperan dalam Bidang Industri
a.
Sebagai Penghasil Energi Minyak bumi dan batu bara
Semakin lama akan semakin habis karena merupakan sumber daya alam
tidak dapat diperbarui dan cadangannya semakin tipis. Apabila kebutuhan manusia
meningkat apa yang akan terjadi? Saat ini sudah dikembangkan gas bio sebagai
penghasil energi. Apa yang dimaksud dengan gas bio? Gas bio merupakan gas
metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak
dengan tangki fermenter.
Prosesnya mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana, gas ini kemudian
dapat dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi seperti gas elpiji.
Limbahnya sangat baik untuk pupuk tanaman.
b.
Sebagai Pencerna Limbah
Limbah organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya dibuang ke sungai
yang dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah
melalui penguraian secara aerob dan anaerob. Secara aerob pada beberapa
mikroorganisme (bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi organik
dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-gas, dan air. Hal tersebut membutuhkan
banyak oksigen. Pemrosesan limbah ada dua materi, yaitu menggunakan lumpur
aktif dan proses menggunakan saringan tetes.
Sistem pengolahan dengan lumpur aktif merupakan pengolahan limbah cair yaitu
bakteri aerobik dalam suatu bak limbah yang telah diberi aerasi, bertujuan
untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam
limbah. Sedangkan sistem pengolahan dengan saringan tetes merupakan pengolahan
limbah cair yang menggunakan biofilum yang merupakan lapisan mikroorganisme
yang menutupi hamparan saringan atau filter pada dasar bak limbah. Hamparan
tersebut berupa tumpukan arang, plastik, dan kerikil. Penguraian secara anaerob
merupakan proses biologis gas bio (gas metan= CH4). Gas bio dapat berguna
sebagai sumber
energi alternatif yaitu pembakaran untuk menghasilkan listrik. Tahukah Anda
bahwa bakteri dapat mencerna limbah? Bakteri tersebut dimasukkan dalam bak yang
berisi limbah yang diberi lubang untuk masuknya udara (aerator), sehingga
limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan yang airnya sudah
dipisahkan dari endapannya. Misalnya limbah logam berat yaitu Chromium, limbah
tersebut dapat direduksi oleh bakteri Enterobacter cloaceae sehingga tidak akan
membahayakan lagi bagi manusia.
c.
Sebagai Pemisah Logam Berat
Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan Thiobacillus oxidans termasuk
khemolitotrof, yaitu bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di tempat
pertambangan, peranannya sangat penting karena dapat mengekstraksi berbagai
jenis logam. Bakteri ini dapat memperoleh energinya dari oksidasi zat
anorganik, yaitu besi dan belerang. Bakteri ini juga dapat tumbuh dengan subur
dalam lingkungan tanpa adanya zat organik, dia mampu mengekstrak karbon secara
langsung dari karbon dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk
memisahkan logam dari bijih logam yang diterapkan di tambang logam karena logam
tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
d.
Penghasil Asam Amino
Pada makanan sering ditambahkan monosodium glutamat, yaitu sebagai penambah
cita rasa. Tahukah Anda lebih dari 165.000 ton asam glutamat telah digunakan
untuk pembuatan monosodium glutamat. Asam-asam amino itu antara lain lisin,
lisin ini terdapat pada manusia, hanya tingkatnya rendah. Bakteri yang dapat
menghasilkan asam amino adalah Corinebacterium glutamicum mampu untuk
menghasilkan asam glutamat. Untuk itu mikroorganisme ini digunakan sebagai
menjadi produk utama industri, yaitu penghasil asam amino.
e.
Meningkatkan Produksi Pertanian
Bakteri Rhizobium mampu menambat nitrogen sehingga tanaman akan menjadi subur.
Saat ini telah dikembangkan strain (galur) bakteri yang mampu menambat nitrogen
secara efektif yang dinamakan legin. Legin dapat disimpan dan dibiarkan ke
dalam medium untuk dijual. Caranya yaitu dengan menyebarkannya di ladang dengan
tujuan agar tanaman polong dapat bersimbiosis dengan bakteri ini. Bakteri
Bacillus thuringiensis telah dikembangbiakkan karena kemampuannya untuk
mematikan ulat yang menjadi hama tanaman, dengan cara menyemprotkan ke lahan
pertanian. Hal ini merupakan cara pengendalian biologi atau hayati yang tidak
menimbulkan pencemaran.
f.
Penghasil Alkohol
Coba Anda amati produk dari etanol dan spirtus yang ada di pasaran saat ini.
Jika Anda terkena spirtus, maka spirtus akan segera menguap karena mengandung
alkohol. Tahukah Anda sebenarnya alkohol? Alkohol ini merupakan hasil
fermentasi dari khamir, yaitu Saccharomyces cereviceae. Mikroorganisme tersebut
dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Banyak sekali manfaat alkohol, di antaranya sebagai bahan bakar mesin karena
mempunyai kelebihan mesin dapat menyala lebih lama, tidak menyebabkan polusi,
dan tidak meningkatkan kadar karbondioksida di atmosfer.
No comments:
Post a Comment